Kamis, 02 Juni 2016

Freelance - Bubble Tea Chapter 1






Tittle               :Bubble Tea
Author             :Galaxy Fan (Ferninda Salza W) @salzaafernindaa (LINE)
Main Cast       : Oh Sehun (EXO-K) Kim Dahye (OC) and other member EXO (OC)
Genre              : Romance
Rate                 : T (PG-17)
Length             : Chaptered
Disclaimer         : Hohoho… Author baru tergila-gila nih sama Sehun. Jadi kepikiran buat ff ini. Maaf kalo gaje :D. ingat jangan PLAGIAT. Susah bro buatnya.Selamat membaca. mau ngasih tau nih, sebelumnya fanfic ini udah pernah aku kirim diblog lain. jadi jangan kaget ya kalau kalian pernah liat.

START!!!


Seorang yeoja sedang duduk disebuah kedai bubble tea di Kota Seoul. Dia seorang pelajar yang terlahir dari keluarga kaya. Nama yeoja itu Kim Dahye. Sesuai namanya, yeoja itu bermarga Kim. Setiap hari sepulang sekolah Dahye pergi kekedai bubble tea untuk meNdetralisir pikirannya yang seharian berpikir keras disekolah dengan chocolate bubble tea kesukaannya. Setiap Dahye pergi ketempat itu, dia selalu ditemani Dong Su, pemilik kedai bubble tea itu. Dahye menganggapnya seperti oppanya yang selalu mendengarkan keluh kesahnya sepulang sekolah dikedai itu. Dong Su lebih suka memanggil Dahye dengan sebutan Bubble Yeo.
“Bubble Yeo?? Kenapa datang sesore ini? Apa tugasmu sangat banyak?” meletakkan chocolate bubble tea diatas meja nomor lima.
“Nde…” Dahye meminum chocolate bubble tea miliknya secara perlahan dan mengambil nafas dalam-dalam dengan memejamkan matanya sejenak.
“Kau harus pulang, yeoja kecil sepertimu tidak baik pulang malam.” Dong Su mengacak-acak rambut Dahye dan membuat yeoja itu membuka matanya.
“Apa barusan oppa mengusirku?”
“Anni-yo.. hanya saja ini sudah sangat sore, orangtuamu akan marah jika kau pulang malam..”
“Nde, aku pulang.. gumawo untuk hari ini..” Dahye lalu pergi meninggalkan Dong Su dengan muka datar dan menaiki mobil yang ada didepan kedai sejak tadi bersama seorang sopir pribadi.
            Suara musik dari ruang keluarga terdengar hingga keruang tamu. Musik itu sering diputar namdongsaeng Dahye yang 3 taun lebih muda darinya. Anak itu sangat suka dengan boyband SM Entertainment EXO sejak 2013 silang setelah lagu Growl muncul. Sering kali namdongsaeng Dahye berteriak sesuka hati untuk menyanyikan lagu EXO tanpa memikirkan betapa jelek suaranya bagi standar manusia.
“Hya Kim Taemin!! Diamlah!!!” Dahye yang baru sampai rumah merasa jengkel dengan namdongsaengnya itu.
“Wae??” Taemin membalas tatapan mengerikan dari noonanya.
“Tutup mulutmu itu!!! Apa kau tidak sakit telinga mendengarkan suaramu itu!!! Berhentilah menyanyikan lagu-lagu itu dimalam hari begini!!!”
“Tidak mau!! Lagi pula apa urusanmu melarangku.. ini hiburan untukku, lagi pula suaraku ini seperti Baekhyun hyung, seleramu saja yang kampungan!!” Menjulurkan lidahnya.
Ayah dan ibu Dahye sedang pergi ke London untuk urusan bisnis. Mereka berdua akan pergi sekitar 5 taun disana. Dirumah, Dahye dan Taemin hanya ditemani beberapa pelayan saja dan pengawal. Terkadang Dahye merasa kesepian dan bosan dirumah. Meskipun ada Taemin, anak itu selalu membuat Dahye merasa jengkel dan kesal karena kelakuannya.
“Oppa!!!” Dahye pergi kekasir kedai bublle tea dan menyapa seseorang yang sedang membuat bubble ditempat itu.
“Wae? Siang ini kau sudah pulang?” Dong Su meletakkan orange bubble tea miliknya.
“Aku ingin memesan chocolate bubble tea seperti biasa, tapi bungkus saja.. aku ingin meminumnya dirumah..”
“Memangnya kenapa kau harus meminumnya dirumah?” Bertanya heran.
“Taemin dirumah sedang sakit tenggorokan karena bernyanyi seperti orang gila semalaman, jadi aku harus menemaninya..”
“Ok Bubble Yeo..” Dong Su lalu pergi untuk membuat bubble tea.
            Dahye menunggu didepan kasir sambil mendengarkan musik dengan earphoNde miliknya. Selang beberapa menit seorang namja bermasker hitam menggunakan jaket berwarna hitam berambut seperti warna rainbow lollypop berdiri disamping Dahye. Entah apa yang dia pesan atau katakana kepada Dong Su, Dahye tidak mendengarkannya. Setelah sedikit lama menunggu chocolate bubble tea datang dan saat Daehye ingin mengambilnya namja itu ikut mengambilnya juga. Tangan Dahye dan namja itu bersentuhan secara tidak sengaja. Sontak Dahye melepaskan earphonnya dan mulai kesal.
“Permisi, bisahkah kau melepaskan bubble tea milikku..” Menatap namja itu dengan sinis.
“Bubblemu? Ini milikku!!” Namja itu tak mau mengalah dengan Dahye.
“Hya!!! Milikmu kau bilang! Ini milikku, aku yang memesannya duluan!! Apa kau tidak lihat dari tadi aku sudah menunggu disini, dan dengan enaknya kau bilang ini milikmu? Jinjja!!!”
“Aku tidak peduli.. lepaskan tanganmu dari bubbleku!! Aku tidak punya waktu untuk berdebat sekarang.. aku sangat sibuk!! Jadi aku ingin kau melepaskan tanganmu itu.. hemm??” Namja itu tetap kokoh memegang bubble itu dan membuat Dahye memanas.
“Tidak mau!!! Memangnya siapa kau beraninya memerintahku!!??” Dahye sedikit berteriak. Namja itupun membuka maskernya. Dan ternyata…
“Yeoja ini benar-benar… aku Sehun, magnae EXO yang sangat mempesona.. apa sekarang kau mau melepaskan bubble milikku yeoja menyebalkan??” Sehun tersenyum kecut kepada Dahye yang sedikit terkejut.
“Tidak akan.. aku tidak peduli siapapun kau!! Ini milikku dan kau tetap tidak boleh merebutnya dariku!!!”
“Lepaskan!!!” Sehun berteriak.
“Tidak mau!!!” Dahye menarik bubblenya. Mereka berdua saling menarik bubble itu dan bubble itu pun tumpah hingga mengenai baju mereka.
“Oohh..!!! Jinjja!!!” Sehun melihat jaket hitam kesayangannya basah dengan bubble tea. Sehun sontak melihat Dahye dengan pandangan marah.
“Apa ini?? Kalian kenapa??” Dong Su keluar dari dapur kedai dan terkejut melihat Dahye dan Sehun yang basah karena bubble tea.
“Oppa!! Lihat orang itu, dia menumpahkan bubble milikku..” Dahye menunjuk Sehun yang masih diam menatap Dahye.
“Apa kau bilang? Aku menumpahkannya?? Kau yang melakukannya!!!”
“Sudahlah!! Ini hanya masalah kecil jangan dibesarkan.. ini bubblemu Dahye, dan pulanglah. Dan anda tuan tunggulah sebentar, biarkan yeoja ini pergi dahulu. Mengalahlah untuk wanita..” Dong Su lalu kembali kedapur kedai. Sehun yang tidak dapat berkata apa-apa melihat Dahye membawa bubble tea miliknya dengan perasaan kesal dan jengkel.
            Dahye pulang dengan perasaan kesal dan wajahnya mulai memerah karena Sehun berhasil membuat bajunya menjadi berwarna coklat. Dahye melempar tasnya dikursi ruang keluarga. Tanpa dia ketaui dikursi itu Taemin sedang tidur dan Dahye berhasil membuat Taemin terbangun karena merasakan isi tas Dahye.
“Hya nonna!! Apa yang kau lakukan! Aku ada disini, kenapa kau membuang tasmu kewajahku!!” Taemin mengacak-acak rambutnya.
“Mianhae, molla…”
“Wae? Baju mu kenapa? Apa kau sedang mandi chocolate?”
“Anni-yo.. Sehun!! Ini semua gara-gara dia!!” Dahye meremas bantal dikursi.
“Sehun katamu? Suhun siapa?” Taemin melotot ketika mendengar Dahye menyebut nama itu.
“Magnae EXO, aku bertemu dengannya dikedai bubble tadi..”
“Jinjja?? Daebak!! Apa kau minta foto? Atau tanda tangan untukku??” Taemin langsung berdiri diatas kursi.
“Ani-yo, aku tidak akan melakukannya, gara-gara dia baju dan bubbleku hancur..” Dahye menatap Taemin yang tiba-tiba blank.
“Omo!! Nonna benar-benar, ahh..!!! Pabo!!!” Ekspresinya kian memanas dan kesal karena nonnanya tidak memanfaatkan kesempatan.
“Jangan buat aku menyesal pulang kerumah…” Dahye menatap Taemin yang masih memandanginya diatas kursi.
“Baiklah, aku tidak akan mengajakmu berdebat. Hari ini aku sudah memesan tempat acara jumpa fans dengan EXO untuk dua orang dan noona harus menemaniku. Ini perintah ayah, jadi noona tidak bisa menolaknya. Araso?” Taemin kembali duduk dikursi.
“Apa? Tidak! Aku tidak akan ikut..”
“Jika kau menolak, aku akan melaporkannya pada ayah dan kau akan..” Belum selesai menjelaskan Dahye sudah memotong.
“Nde,Nde,Nde!!! Arra!!”
“Besok malam kau harus menggunakan pakaian yang rapi, jangan membuang-buang waktu!! Karena aku telah memesan class VIP untuk kita berdua nonnaku..”

“Dasar gila!!” Dahye pergi meninggalkan Taemin.
            Dahye memakai gaun selutut berwarna putih berlengan tiga per empat dengan flat shoes. Dahye tidak suka berdandan terlalu rumit hanya untuk acar yang menurutnya sangat konyol. Tapi bagi Taemin namdongsaengnya, jumpa fans dengan EXO merupakan suatu kewajiban yang tidak boleh ditinggalkan. Terutama untuk bertemu Baekhyun hyung yang Taemin idolakan selama ini. Setelah semua siap, Taemin dan Dahye pergi diantar oleh sopir kehotel berbintang tempat dimana acara itu digelar bagi tamu class VIP.
“Nonna, nanti kau tidak boleh mempermalukanku, kau harus bersikap ramah pada semua member EXO terutama Baekhyun hyung, araso?”
“Nde…” Jutek.
            Sesampainya dihotel itu, Dahye dan Taemin turun dan segera reservasi. Taemin memesan dua kursi paling depan, tepatnya didepan stage para member EXO akan tampil. Semua desain interior berwarna putih. Kebanyakan yang hadir adalah anak muda dari kalangan orang kaya. Dan mereka semua mengidolakan EXO.
“Kim Taemin.. kenapa kau memesan tepat didepan stage?” Sambil melihat sekitar. Dahye sangat canggung ketika nanti dia akan melihat Sehun lagi setelah apa yang terjadi pertama kalinya dia bertemu dengan Sehun. Entah apa yang akan Sehun pikirkan jika dia melihat Dahye yang sebelumnya berebut bubble tea dengannya lalu menumpahkan bubble itu dijaket miliknya tiba-tiba memesan class VIP hanya untuk menonton groupnya. Dahye berharap Sehun lupa dengan wajahnya.
“Aku ingin lebih dekat dengan Baekhyun hyung, lagi pula disini sangat nyaman…”
            Para fans bertepuk tangan ketika host memanggil EXO untuk keluar dari backstage. Dahye yang mulai tegang berusaha menutupi wajahnya dengan tas kecil miliknya. Saat EXO sudah diatas stage dan mulai memainkan sebuah lagu berjudul XOXO, Dahye sedikit demi sedikit menurunkan tas kecilnya dan melihat kestage. Dahye melihat Sehun duduk dibelakang Baekhyun sambil bernyanyi. Dahye sangat serius menatap Sehun dan tidak sengaja Dahye membuat kontak langsung dengan Sehun.
“Omo!! Apa yang harus kulakukan? Dia barusan melihat wajahku..” Dahye menunduk dan menutupi wajahnya dengan tangan putih miliknya.
“Apa yang yeoja itu lakukan disini? Apa dia mengikutiku?” Dalam hati Sehun.
            Para fans sangat senang dan menikmati acara jumpa fans ini, tapi bagi Dahye ini sangat canggung dan memalukan. Sesekali dia melihat keatas stage, dan saat itu juga Sehun menatapnya dengan tatapan burung elang. Selama EXO bernyanyi Dahye hanya melirik sedikit, berbeda dengan Taemin yang dari tadi terfokus hanya pada Baekhyun hyungnya. Lagu terakhir yang akan dinyanyikan sebagai penutup adalah Growl. Setelah itu fans yang memesan class VIP dapat berfoto dengan member EXO dibelakang stage dan berbincang-bincang dengan mereka sebentar.
“Noona,ayo.. aku ingin segera berfoto dengan Baekhyun hyung, cepat..” Taemin menarik tangan Dahye dan berlari kecil kebelakang stage. Disana telah disiapkan tempat dimana fans class VIP akan bertemu langsung lebih dekat dengan para member EXO.
“Annyeong hyung…” Taemin membungkukkan badannya dan menyapa member EXO satu per satu.
“Oh.. nde.. apa kalian ingin berfoto dengan kami?” Tanya Suho.
“Tentu, ayo.. kau tidak mau berfoto?” Taemin melihat Dahye yang sedikit canggung.
“Anni-yo.. kau saja, biar aku yang fotokan..” Dahye memegang camera milik Taemin dan mefoto mereka. Dahye yang melihat Sehun terus menatapnya mencoba menghilangkan rasa canggungnya yang berlebihan.
“Kami akan bertemu fans yang lain dulu.. Baekhyun, Kai, dan Sehun akan menemani kalian mengobrol disini.. paii paii…” Suho dan lainnya meninggalkan Taemin dan Dahye. Hanya tinggal tiga member yang meNdemani meraeka.
            Entah apa yang sekarang Dahye harus lakukan. Kenapa leader EXO itu harus meninggalkan magnae EXO bersamanya untuk mengobrol. Pasti rasanya sangat canggung dan mengelikan nantinya.
“Kita bertemu lagi ya yeoja menyebalkan…” Sehun berjalan kearah Dahye.
“Hyung, maafkan Dahye, dia tidak sengaja… sungguh..”
“Dahye, jadi dia bernama Dahye? Apa dia noonamu?” Sehun berbalik menatap Taemin.
“Oh, kalian sudah saling mengenal?” Tanya Kai yang bergabung dengan mereka disusul dengan Baekhyun.
“Nde, dia yang membuat tubuhku bau bubble tea..”
“Lupakan saja, itu kecelakaan… ngomong-ngomong kalian tinggal dimana?” Baekhyun bertanya pada Taemin dan Dahye.
“Kami tinggal di Seoul, diblok B dekat pusat..” Dahye menjawab dengan percaya diri. Setidaknya itu yang dapat dia lakukan saat ini.
“Wah, blok B? Kebetulan kami akan tinggal disekitar tempat itu beberapa bulan.. karena kami akan melakukan shooting di Seoul ..” Tambah Baekhyun. Saat mereka sedang mengobrol, pengawal Taemin dan Dahye menyusul mereka.
“Nona Dahye, tuan Kim Dong Wook menyuruh anda dan tuan muda Taemin segera pulang..”
“Baik, ayo Taemin-ah kita pulang.. kalian semua aku dan dongsaengku pulang dulu sampai bertemu lagi…” Dahye membungkukkan badannya dan sedikit melirik Sehun. Dahye dan Taemin lalu pergi bersama pengawalnya.
“Tadi apa? Orang itu menyebut nama Kim Dong Wook?” Baekhyun melihat Dahye menghilang dari pintu belakang.
“Maksudmu, orang terkaya di Seoul?” Tambah Kai.
“Wah, mereka anaknya… daebak!!!” Sahut Baekhyun.
Entah apa yang sedang dipikirkan Sehun, dia masih melihat pintu dimana Dahye keluar bersama adik dan pengawalnya. Tingkah Sehun yang aneh, membuat Kai dan Baekhyun saling menatap dan mengikuti arah pandangan Sehun. Magnae itu masih belum berkedip sejak Dahye keluar dari pintu itu beberapa detik yang lalu.
~TBC~

1 komentar: